Sabtu, 28 Maret 2015

MENGINTIP FENOMENA ALAM BARZAKH
Kehidupan manusia pada hakikatnya adalah perjalanan panjang dan memakan waktu yang sangat panjang pula. Bermula dari alam arwah. Yaitu alam di mana manusia masih dalam bentuk ruh-ruh. Kemudian disusul dengan alam rahim di dalam kandungan ibu. Berikutnya adalah alam dunia yang saat ini kita hidup di dalamnya. Setelah itu adalah alam barzakh atau alam kubur. Baru kemudian kita memasuki alam keabadian, yaitu alam akhirat. Saat itu, kita akan menempati tempat tinggal kita yang sebenarnya, yaitu salah satu di antara surga atau neraka.

Nah, di antara sekian alam yang akan dialami oleh manusia tersebut, alam barzakh adalah alam yang segera dialami sesudah kehidupan dunia ini. Manusia akan memasuki alam barzakh setelah ruh mereka meninggalkan tubuh kasar mereka. Istilah yang dikenal untuk proses ini disebut dengan "kematian". Hanya saja kematian ini sebenarnya bukanlah kemusnahan ruh, namun hanyalah perpindahan ruh dari satu alam ke alam yang lain. Dalam hal ini, Hujjatul Islam Abu Hamid Al Ghazali RA berkata: "Sesungguhnya kematian hanyalah perubahan keadaan saja. Dan sesungguhnya ruh tetap ada setelah ia berpisah dari jasad. Ada kalanya ia mendapatkan kenikmatan atau mendapatkan siksa." (Ihya' Ulumuddin Juz4hlm. 525).

Syaikh Ibnu Al Qayyim Al Hanbali RA berkata: "Kematian nufus (diri/ruh) adalah berpisahnya ruh dari jasadnya. Jika yang dimaksud dengan kata kematian adalah seperti ini, maka ruh memang merasakannya. Namun jika yang dimaksud dengan istilah kematian adalah bahwa ruh itu menjadi musnah/sirna, maka ruh tidak mengalami hal ini. Namun ia akan tetap hidup sesudah penciptaannya, apakah kemudian ia mendapatkan nikmat atau siksa." (Ar Ruuh hal. 37).

Yang kemudian menjadi pertanyaan adalah bagaimana kehidupan manusia di alam barzakh nanti? Dan bagaimana cara agar manusia mendapat kenikmatan dan kebahagiaan dalam kehidupan di sana. Ini sangat penting, karena tidak ada seorang pun yang akan menghindar dari kehidupan di alam barzakh. Dan tidak ada seorang manusia yang ingin merasakan penderitaan dalam kehidupan di sana kelak. Dengan berbekal pengetahuan tentang alam barzakh tersebut, paling tidak manusia dapat mempersiapkan diri untuk menghadapinya dengan lebih baik. Dengan demikian, Insya Allah ia akan terhindar dari malapetaka yang kelak menimpa mereka yang tidak mempersiapkan kehidupan di alam barzakh.

PERJALANAN MENUJU BARZAKH
Barzakh secara harfiah berarti jarak waktu atau penghalang antara dua hal dan tidak ada yang sanggup melewatinya. Menurut Islam, barzakh berarti tempat yang berada di antara maut dan kebangkitan. Menurut firman Allah SWT dalam Al Quran Surat Al Mukminuun ayat 100: "Di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan." Ia menjawab, "Itu adalah alam antara kematian dan kebangkitan kembali."

Jadi dapat dikatakan bahwa barzakh adalah alam kubur yang membatasi antara dunia dan akhirat. Barzakh menjadi tempat persinggahan sementara jasad makhluk sampai dibangkitkannya pada hari kiamat. Penghuni barzakh berada di tepi dunia (masa lalu) dan akhirat (masa depan).

Perjalanan menuju alam Barzakh diawali dengan berpisahnya ruh dari jasad manusia. Ini adalah saat yang penting bagi perjalanan manusia selanjutnya. Jika saat pelepasan ruh tersebut seseorang dalam keadaan beriman kepada Allah, maka kehidupan selanjutnya adalah keindahan dan kenikmatan. Kematian dalam iman inilah yang kemudian dikenal dengan istilah husnul khatimah (penutup yang baik).

Namun sebaliknya, jika pelepasan ruh seseorang bersamaan dengan hilangnya iman, maka hal ini akan menjadi awal dari sebuah penderitaan yang panjang dan tidak berkesudahan. Keadaan yang demikian ini kemudian dikenal dengan istilah su'ul khatimah (penutup yang buruk). Dalam hal ini Rasulullah SAW bersabda:

"Barang siapa yang bertemu Allah (meninggal) sedangkan dia tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu, maka pasti ia masuk surga. Dan tidak akan berbahaya baginya kesalahan sebagaimana jika ia meninggal dalam keadaan musyrik, maka ia akan masuk neraka dan tidak akan bermanfaat kebaikan yang ia lakukan." (HR. Ahmad dengan rijal/nara sumber yang shahih/Majma'uz Zawa'idJuzlhlm. 3).

UCAPAN KUBUR KEPADA MAYIT
Ketika seseorang meninggal dalam keadaan baik, maka tanah pekuburan akan menyambutnya dengan penuh penghormatan. Dan hal ini tentu merupakan awal yang baik bagi seseorang yang memasuki alam barzakh. Sebaliknya, jika seseorang melewatkan hidupnya dengan bergelimang dosa, maka tanah pekuburan akan mencelanya. Dan ini merupakan awal yang mengenaskan dari perjalanan orang yang memasuki alam barzakh.

Dalam sebuah hadits dikatakan, "Berkata kubur kepada mayat ketika diletakkan di dalamnya, 'Celaka engkau wahai anak Adam! Apakah gerangan yang menjadikanmu melupakan aku? Tidakkah engkau tahu bahwa sesungguhnya aku adalah rumah fitnah, rumah kegelapan, rumah kesendirian, rumah cacing? Apakah gerangan yang menjadikanmu lupa dari mengingat aku ketika engkau melewati aku sambil bersuara keras?' Ketika seseorang tersebut orang baik, maka ada yang menjawab dari ucapan kubur tersebut, 'Tidakkah engkau tahu bahwa ia (mayit) adalah seseorang yang selalu mengajak kebaikan dan mencegah kemunkaran?1 Maka kubur pun berkata, 'Jika demikian, aku akan berubah menjadi kebun hijau'." (HR. Ibnu Abid Dunya/Dhaif).

Demikianlah, maka awal perjalanan baru pun dimulai. jika di awal ini manusia selamat, maka dalam perjalanan selanjutnya akan lebih mudah baginya. Namun jika awal perjalanan ini celaka, maka kehidupan selanjutnya akan lebih mencelakakan dirinya. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya kubur adalah awal persinggahan di antara persinggahan-persinggahan akhirat. Jika seseorang selamat dari siksa kubur, maka sesudahnya akan menjadi lebih mudah baginya. Namun jika seseorang tidak selamat (dari siksa kubur), maka perjalanan selanjutnya akan lebih buruk baginya." (HR. Ibnu Majah/Mukhtashar TadzkirahAlQurthubihlm. 28).

AHLI KUBUR DAPAT MENGETAHUI ORANG YANG MENZIARAHI KUBURNYA.
Di antara keadaaan ahli kubur adalah bahwa mereka dapat mengetahui siapa yang berziarah kepadanya. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW, "Tidaklah seseorang melewati kubur saudaranya yang mukmin yang ia kenal, kemudian ia mengucapkan salam atasnya, kecuali pasti ahli kubur tersebut akari mengenalnya juga dan akan membalas salamnya." (HR. Al Hafidz Abu Muhammad Al Isybili). Dalam riwayat lain ada tambahan, "Jika ia mengenalnya, maka ahli kubur akan tetap membalas salamnya." Dalam riwayat Abu Dawud dikatakan, "Tidaklah seseorang mengunjungi kubur saudaranya, kemudian duduk di sisinya kecuali ahli kubur tersebut akan merasakan kenyamanan sampai ia berdiri." (Ar Ruuh hlm.14).

AHLI KUBUR DAPAT MENGETAHUI KEADAAN KELUARGANYA SETELAH KEMATIANNYA
Dalam sebuah riwayat yang sanadnya disahihkan oleh Syaikh Ibnu Al Qayyim dikatakan bahwa Sha'b bin Jutsaatsah dan Awf bin Malik telah dipersaudarakan oleh Rasulullah SAW. Suatu saat, Sha'b berkata kepada Awf, ' "Wahai saudaraku, siapa saja di antara kita yang mati terlebih dahulu, maka hendaknya ia menemui saudaranya yang masih hidup dalam impian." Awf berkata, "Apakah itu bisa?" Sha'b berkata, "Ya, bisa."

Demikianlah, maka ketika Sha'b meninggal dunia terlebih dahulu, ia pun menemui Awf dalam mimpi. Di antara dialog keduanya adalah ucapan Sha'b, "Ketahuilah wahai saudaraku, sesungguhnya tidaklah terjadi satu pun peristiwa di keluargaku setelah kematianku kecuali beritanya sampai kepadaku. Hingga kematian seekor kucing kami beberapa hari yang lalu pun beritanya sampai kepadaku..." dan seterusnya.

Awf bin Malik pun kemudian mengecek hal ini kepada keluarga Sha'b. Benarkah kucing keluarga ini baru saja meninggal beberapa hari yang lalu? Ternyata setelah dicheck, apa yang disampaikan oleh Sha'b dalam mimpinya ini benar adanya (Ar Ruuh him. 15).

AHLI KUBUR BISA MELAKUKAN SESUATU YANG EFEKNYA DIRASAKAN MEREKA YANG HIDUP DI DUNIA
Abul Hasan Al Muthallibi, Imam Masjid Nabawi menceritakan, "Aku melihat sesuatu yang mengagumkan di Madinah. Ada seseorang menceia Abu Bakar dan Umar RA (mungkin mereka ini kaum Syiah). Suatu saat, setelah shalat' subuh, tiba-tiba datanglah seseorang yang bola matanya keluar dan bergelantungan di pipinya. Maka kami pun menanyainya tentang cerita kedua matanya.

Maka ia berkata, "Kemarin malam aku bermimpi bertemu Rasulullah SAW dan di sekitar beliau ada Ali RA, Abu Bakar RA dan Umar RA. Abu Bakar RA dan Umar RA kemudian berkata, 'Wahai Rasulallah, ini dia yang suka menceia dan menyakiti kami.1 Maka Rasulullah SAW berkata, 'Siapa yang memerintahkanmu untuk melakukan yang demikian wahai Abul Qays?' Maka aku katakan, 'Ali.' sambil aku berisyarat kepadanya. Maka Ali pun mendatangiku sambil berkata, 'Jika engkau berbohong, maka Allah akan membutakan matamu.' Kemudian Ali menusuk mataku dengan kedua tangannya hingga aku terbangun dalam keadaan seperti ini." Orang itu kemudian menangis dan bertaubat atas perbuatannya (Ar Ruh hal. 189).

Demikianlah antara lain keadaan ahli kubur di alam barzakh. Semoga seiriua ini menjadikan kita untuk dapat mengambil i'tibar dan lebih meningkat dalam menyongsong kematian. (Abul Fatih).


Dikutip dari : majalah AHAM edisi 98 / Dzulqo'dah 1432

Kamis, 12 Maret 2015

Review KaVe, Pacaran atau Nikah Muda?

Assalamualaikum..  
   Alhamdulillah KaVe (Kajian Veteriner) pertama JMV ditahun 2015 telah berhasil dilaksanakan di Gazebo baru pada hari rabu 11 Maret 2015 yang dimulai pada pukul 16.30-17.40 dengan pembicara ustadz Marenda Darwis yang datang langsung dari kota Kediri. Untuk bahasan kali ini kami mengangkat tema Pacaran atau Nikah Muda? langsung saja berikut ini review dari KaVe kemarin
      Cinta itu suci dan anugrah dari Allah Swt, jatuh cinta kepada seseorang adalah anugerah dan tidak berdosa tetapi kita harus bisa menyikapinya dengan benar, jangan sampai kita salah menyikapi jatuh cinta menjadi jatuh nafsu. Kebanyakan saat ini peristiwa inilah yang terjadi: PDKT-Tembak-Jadian-Pacaran-Putus-Cari lagi-Gak laku-Bunuh diri?, hal yang tidak baik dilakukan karena pacaran sebelum nikah membuat cinta tidak lagi suci dan banyak menimbulkan dosa. Janganlah kita berpikir kalau tidak mendekati wanita/pria berarti kita tidak akan mendapatkan jodoh. sesungguhnya jodoh kita adalah cerminan kita sendiri Laki-laki baik adalah untuk perempuan baik juga sebaliknya, dan laki-laki yang tidak baik untuk perempuan yang tidak baik pula juga sebaliknya, yakinlah jodoh itu sudah ada Allah yang mengatur, kita tidak perlu khawatir.
      Terus bagaimana menyikapi perasaan jatuh cinta yang benar?. Cukuplah kita untuk mencintainya saja tanpa menindak lanjuti dan berujung dengan pacaran sebelum nikah, insyaAllah hal yang baik untuk menyikapi perasaan cinta yaitu: 1. Tabunglah cinta tersebut, 2. Per-sholeh/sholehah diri kita, 3. Prestasikan diri. Kemudian halalkan lah dengan ijab kabul (pernikahan). Berbeda dengan pacaran sebelum nikah, pacaran setelah nikah sangat Allah senangi dan  bahkan berpahala, suami istri yang saling bersentuhan tangan dosa-dosanya pun akan gugur dan berjatuhan.
      Orang yang pacaran sebelum menikah tidak akan merasakan hal-hal yang istimewa setelah menikah, perasaan jatuh cinta-nya biasa-biasa saja karena mereka telah melakukan banyak hal saat pacaran, misalkan makan bersama, jalan-jalan bersama, saling berpegangan tangan semua hal tersebut bukanlah yang pertama kali bagi mereka karena mereka sudah sering melakukannya sebelumnya saat pacaran, jadi bisa dibilang tidak ada 'greget-nya' ketika menikah karena sudah sering melakukannya, bahkan bisa dilanda rasa bosan karena sudah terlalu sering melakukannya. Sedangkan orang yang menikah tanpa melakukan pacaran sebelumnya, inshaAllah akan merasakan arti cinta yang sesungguhnya. Wallahualam bishawab.
     Berikut ada suatu kisah, suatu hari Salman Al Farisi seseorang yang ketaqwaan-nya kepada Allah sangat luar biasa bagus bahkan banyak orang yang mengakuinya, beliau sedang merasakan jatuh cinta kepada seorang perempuan yang sangat sholehah dan ingin melamar pujaan hatinya tersebut, beliau pun mengajak temannya Abu Darda untuk mengantarnya melamar perempuan tersebut untuk menjadi saksi pelamarannya. Sesampainya dirumah si perempuan, Salman Al Farisi pun membicarakannya dengan kedua orang tua perempuan tersebut, kedua orang tua itu pun membicarakan dengan putrinya tersebut, tetapi si perempuan berkata seperti berikut. " Bapak.., ibu.. Demi Allah orang yang saya cintai adalah Abu Darda", mendengar kata tersebut Salman Al Farisi
pun hanya tersenyum dan berkata kepada Abu Darda "Wahai sahabatku Abu Darda biarlah perempuan itu menjadi istri-mu dan aku akan bersedia menjadi saksi pelamaranmu disini". Salman Al Farisi mungkin merasakan sakit hati namun hal tersebut bukanlah masalah yang dapat membuat dirinya terpuruk ataupun bermusuhan dengan Abu Darda, karena kecintaan Salman Al Farisi kepada Allah jauh lebih tinggi daripada kepada perempuan itu. Dari kisah tersebut kita dapat mengambil hikmah cintai-lah Allah dengan sangat mencintainya, karena cinta kepada Allah akan membuat hati tenang dan jauh dari rasa iri, dengki, sakit hati ataupun sedih hati, inshaAllah.
     KaVe yang diisi oleh ustadz Darwis tersebut banyak dihadiri oleh mahasiswa yaitu sekitar 50 orang, acara-nya berjalan dengan lancar dan berakhir sesaat sebelum adzan maghrib. Mungkin hanya itu sedikit review dari saya selaku editor, mohon maaf bila ada kesalahan. Wassalamualaikum.
Editor: Mio JMV


Senin, 02 Maret 2015

Yuk Ikut Tadarus Rutin Al-Qur'an Mahasiswa FKH Unair

Assalamualaikum..
    Di Masjid FKH Unair itu ada kegiatan rutin loh setiap hari kamis sore, kira-kira apa ya? hehehe Siang hari ini kami dari divisi Mio (Media Informasi & Opini) JMV mewawancarai ketua divisi Bina Qur'ani JMV yaitu mas Muhammad Hanif Mahasiswa FKH Unair angkatan 2013 kelas B, mengenai acara rutin yang selalu di adakan setiap hari kamis di masjid FKH Unair yaitu baca al qur'an/tadarusan al qur'an bersama sekaligus buka bersama. Bagaimana sih kegiatannya-nya? berikut petikan wawancara dari mas Fikri (2013) anggota Mio JMV kepada mas Hanif

  • Tadarus rutin mahasiswa masjid at-taqwa itu gimana sih?

Hanif:  "Jadi tadarus al qur'an rutin ini adalah salah satu proker dari divisi bina qur’ani. Kami setiap hari kamis InsyaAllah mengadakan tadarus al qur’an di masjid fkh unair  dan dilanjutkan dengan buka bersama. Jadi buat temen-temen yang seumpamanya punya waktu luang kalau bisa sempetin lah buat ikut tadarus bersama setiap hari kamis jam 4 sore. Jam 4 sore kita mulai tadarusnya sampai maghrib, kita shalat maghrib bersama lalu berbuka puasa bersama, ada ta’jilnya juga"
  •        Sistem tadarusnya kayak gimana?

Hanif: "Kita nanti duduk melingkar di masjid dan siapa saja yang baru datang langsung saja masuk kedalam lingkaran, kita juga tadarus menggunakan microphone secara bergantian untuk menarik mahasiswa ikut, kita baca qur’an mau berapa ayat terserah saja, nanti menyesuaikan"
  • .       Yang boleh ikut tadarusan siapa aja?

Hanif: "Bebas siapa saja boleh, mau maba, angkatan kita (2013) atau angkatan atas juga gapapa"
  • .       Tujuannya tadarus rutin hari kamis itu apa sih?

Hanif: "Sebenarnya tujuan nya sendiri yaitu untuk 'reminder' atau ‘mengingatkan’ karena pada dasarnya manusia itu sifatnya salah dan lupa, jadi kalau kita mengingatkan 'kan insyaAllah sesuatu yang istiqamah itu seperti ngaji qur'an ‘kan InsyaAllah akan menjadi kebiasaan yang baik dan membentuk karakter yang baik pula"
  • .       Apakah ada kegiatan lain selain tadarusan bersama?

Hanif:  "InsyaAllah ada sedikit kultum menjelang adzan maghrib setelah selesai tadarusan  dan dilanjutkan do'a penutup, biasanya kultum dan do'a penutup dilakukan oleh mas’ul jmv mas ishak"

  • .       Buka bersama makanan-nya apa saja? Yang gak puasa boleh ikut buka bersama gak? Hehe

Hanif: "Biasanya nasi kuning, nasi rames, air putih, sama snack-nya gratis kok, yang gak puasa juga tidak apa-apa ikut buka bersama, tapi kalau bisa ikut tadarusan bersama sebelum-nya. Nah kami juga mengadakan infaq buat temen2 yang mau infaq pas buka bersama, dimana uang infaq inilah yang akan dibelikan makanan untuk buka bersama minggu depannya, karena infaq sendiri sebenarnya melatih kita untuk saling memberi karena sebenarnya hidup ini juga adalah pemberian"

  • .       Ada kalimat motivasi agar teman2 mau ikut tadarusan qur’an rutin?

Hanif: "Ada firman allah yang berbunyi:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ Artinya: “Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaku.” (QS Adz-Dzariyat : 56)

Jadi sebenarnya tujuan hidup kita itu bukan hanya untuk mati terus masuk surga. Hidup ini adalah untuk ibadah dan ibadah, nah ibadah juga tergantung niatnya makan dan belajar juga bisa menjadi ibadah asal niatnya benar, apalagi silaturahmi dan baca alqur’an yang InsyaAllah sangat besar pahalanya"
  • .       Ok. Terima kasih hanif atas waktunya
Hanif: "Ok sama-sama"


Nah bagaimana? teman-teman muslim sekalian, ayo kita ramaikan kegiatan tadarusan bersama di masjid FKH Unair setiap hari kamis pukul 4 sore sampai adzan maghrib. Jarang-jarang 'kan bisa ngaji bareng temen-temen kampus, ditambah juga ada buka puasa bersama yang insyaAllah seru dan berkah. Kegiatan ini juga untuk menjaga tali silaturahmi dan semakin mendekatkan kita pada sang pencipta yaitu Allah SWT. Kedatangan kalian semua kami tunggu, kegiatan ini bukan hanya untuk anggota JMV aja loh, tetapi terbuka untuk semua mahasiswa muslim se FKH-Unair :) . Kalau ada yang mau ditanyakan mengenai kegiatan ini bisa menghubungi mas Hanif (085640599068). Mohon maaf bila ada tulisan yang kurang berkenan, akhir kata. wassalamualaikum wr.wb.
Editor: Staff Mio JMV
Berikut, foto-foto kegiatan tadarus dan buka bersama rutin hari kamis: