Minggu, 30 April 2017

Ya Allah, Aku Jatuh Cinta





Ya Allah , Aku Jatuh Cinta
2017-04-06 16:15:00

Resume Kajian Kamis, 6 April 2017
Tempat     : Masjid Attaqwa FKH UNAIR
Judul         : Ya Allah, aku jatuh cinta
Pemateri   : Ustadz Afri Andiarto
Peresume : Mariya

Cinta itu sesuatu yang istimewa, layak dan pantas untuk dibahas. Tidak hanya untuk dirasakan, tetapi dimengerti bagaimana harusnya kita jatuh cinta, kepada siapa kita jatuh cinta, bagaimana mengelola cinta. Karena ulama-ulama juga membahas mengenai cinta.
Allah memiliki 99 nama (asmaul husna). Semua nama-nama Allah itu berlandaskan dari dua nama utama, yakni yang berkaitan dengan cinta. Allah membanggakan dua nama itu. Yaitu Ar Rahman dan Ar Rahim.
Ulama mengatakan, "Sekiranya Allah tidak menggunakan Rahman dan RahimNya niscaya tidak ada manusia yang berhak menempati surgaNya. Sekiranya Allah menggunakan sifat Al Adlu (Maha Adil), maka manusia tidak akan masuk surga. Karena sehebat apapun ibadah manusia, tidak akan bisa menandingi nikmat yang telah Allah berikan kepada manusia. Nikmat mata, pendengaran, perasa, dan nikmat2 lain yang tak terhitung.
Rosul: "Tidak akan masuk surga Allah karena amal perbuatannya. Kecuali orang-orang yang mendapat rahmat Allah..”
Rosulullah adalah rahmat Allah itu sendiri. Beliau adalah pemimpin masuknya surga Allah.
Jatuh cinta..mengapa disebut "Jatuh Cinta". Istilah jatuh cinta, salah satunya lahir dari ungkapan Ibnul Qayyim. Kata ibnul qayyim, "Orang yang sedang kasmaran disebut jatuh  (karena ia terkena penyakit) hakikatnya ia terkena penyakit hati. Tetapi penyakit yg satu ini, berbeda dengan penyakit hati lainnya. Orang yg terkena penyakit, memiliki gejala gejala sebagaimana penyakit dhahir. Ia gelisah, karena berjauhan dengan orang yang dicintai.
Cinta dalam Bahasa Arab adalah Al Mahabbah, berasal dari kata ahabba yuhibbu dan, hal tersebut menyerupai kata Habbah artinya biji. Kata ulama: Cinta itu biji yang Allah letakkan didalam hati tiap hambaNya. Wajarnya, biji itu tumbuh semakin besar semakin besar.
Setiap kita memiliki fitrah untuk mencintai. Karena Allah telah meletakkan biji kedalam hati manusia. Yang membedakan adalah, bagaimana kita merawat biji tersebut. Merawatnya, memisahkannya dengan nafsu mnjadi pohon yang akarnya menghujam kebawah dan ranting-rantingnya terus menuju keatas menuju ke Allah, atau membiarkannya liar, menjadi pohon yang buruk.
Orang yang merawat cinta dengan baik:
1. Cinta yang baik itu, yang alasan ia mencintainya karena Allah.
Doa dari Rosulullah, " Yaa Allah, berikan aku cinta dengan cinta yang membuatku semakin dekat denganMu.."
Mencintai karena Allah, yaitu timbulnya perasaan cinta kepada Allah yang jauh lebih besar dibandingkan perasaan cinta kepada objek yang dicintainya. Bukan sebaliknya yang semakin jauh dari Allah.
2. Ketika jatuh cinta, salurkan pada hal yang diridhoi Allah. Jangan lewat pacaran, dsb. ????Rosul bersabda, " Wahai para pemuda, siapa diantara kalian yang telah mampu. Maka menikahlah kalian. Tetapi ketika kalian belum mampu, maka berpuasalah.."
Puasa, selain artinya berpuasa..maksud lainnya adalah menahan.
Rosul bersabda, "Aku tak menemukan jalan keluar yang paling tepat antara dua orang yang saling mencintai selain menikah.."
Rosul bersabda, "Barangsiapa yang mencintai seseorang, kemudian dia menahannya. Dan karena menahan cinta itu dia mati, maka dia mati dalam keadaan syahid.."
QS. Al Anfal: 63
Dialah Allah yang menyatukan hati diantara hamba hambaNya. Dan Dialah Allah yang menghendaki 2 orang bertaut.
Ibnul Qayyim: Pertautan cinta ada karena adanya kesesuaian jiwa diantara mereka.
Rosul bersabda, " Ruh ruh itu ibarat kelompok2. Tidaklah ia bersatu ketika di alam ruh kecuali dia akan bersatu lagi di dunia. Dan tidaklah mereka saling membelakangi ketika di alam ruh, kecuali akan saling berselisih di dunia.."
Sekiranya engkau belanjakan harta yang engkau miliki, maka engkau tidak akan bisa mempertautkan hati antara satu dengan lainnya.."
Kata pepatah, " Hanya burung yang sama, yang bertengger

Tidak ada komentar:

Posting Komentar